Visca Barca,

Selamat datang di web Barca Blaugrana bagi pecinta sepakbola khususnya para penggemar Barcelona. Maksud & tujuan website ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan sesama pendukung Barcelona dalam berinteraksi, berbagi info & berdiskusi mengenai berbagai hal menyangkut klub kebanggaan kita bersama. saran dan kritikan akan kami terima untuk kebaikan website ini. Sekian dan terima kasih.

FIDELITAT BLAUGRANA SENSE LIMITS, SOMOS LOS MEJORES, VISCA BARCA.

Selasa, 26 Februari 2013

On the Spot Barca – Sevilla


Bila merujuk ke gengsi, idealnya La Liga berkasta lebih tinggi dibanding Copa del Rey. Namun hal demikian sepertinya tidak berlaku pada laga FC Barcelona kontra Sevilla FC. Gelaranjornada 25 pada hari Sabtu, 23 Februari 2013, malam waktu setempat kemarin terlihat disusupi persiapan oleh keduanya jelang putaran kedua babak semifinal Copa del Rey pada tengah pekan ini. Disadari atau tidak, bayang-bayang Los Blancos Real Madrid dan Los Colchoneros Atletico Madrid menjaga Los Cules Barca dan Los Rojiblancos Sevilla mulai dari komposisi pemain sebelum laga hingga usainya pertandingan.

Tuan rumah merombak komposisi pemainnya untuk jamuan kali ini. Bila pada laga-laga besar, Francesc ‘Tito’ Villanova atau Jordi Roura biasanya memilih susunan pemain yang relatif sama, tidak demikian pada saat melawan Sevilla. Enam pemain yang rutin dimainkannya pada musim ini tidak dibawa ke lapangan ataupun diistirahatkan pada bangku cadangan. Tercatat Jordi Alba, Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Pedro Rodriguez yang turun saat melawan AC Milan pada laga sebelumnya kini duduk di bangku cadangan, sementara kapten Carles Puyol dan Cesc Fabregas tidak didaftarkan sama sekali.
Sebagai pengganti mereka, Roura memainkan Javier Mascherano sebagai teman duet Gerard Pique, sementara Martin Montoya diplot di posisi yang tak biasa untuknya, yakni sebagai bek kiri. Alexandre Song bermain sebagai gelandang bertahan di belakang duet Thiago Alcantara dan Andres Iniesta. Sementara tugas mengapit Lionel Messi diemban oleh Alexis Sanchez di kanan dan David Villa di kiri. Tidak ada perubahan formasi dari Barca, hanya saja gempuran lebih dititikberatkan dari sektor kanan, dimana bek kanan Dani Alves lebih rajin naik membantu serangan dibanding Montoya di kiri.

Susunan pemain Sevilla juga menunjukkan mereka memikirkan Copa del ReyTop-scorer tim, Alvaro Negredo, dicadangkan oleh pelatih Unai Emery. Begitu pula dengan pemain muda potensial berumur 20 tahun, Geoffrey Kondogbia, serta punggawa senior yang sudah malang melintang hingga tanah Inggris, Jose Antonio Reyes. Perubahan komposisi yang demikian diejawantahkan oleh Emery lewat perubahan pakem lazim 4-3-1-2 menjadi 4-4-2 dengan variasi 4-5-1. Playmaker Ivan Rakitic yang biasanya menjembatani lini pertahanan dan lini serang Sevilla diduetkan dengan penyerang Baba Diawara. Namun, Rakitic sendiri lebih terlihat bebas naik turun sepanjang laga, sehingga tak jarang ia pun menutup area pertahanan Sevilla saat ditekan Barca.

Pertandingan sendiri berjalan relatif lebih lambat dibanding laga antara kedua tim pada umumnya. Seperti biasa, Barca bermain rapat antar lini dan secara bertahap mendesak mundur pemain lawan. Sementara Sevilla lebih mengandalkan umpan-umpan lambung yang langsung ditujukan bagi penyerang tengah Baba. Dengan tinggi yang menjulang, 1.85m, Baba diharapkan sebagai pemantul bagi Rakitic atas umpan jauh kiriman dari area permainan Sevilla.
Sepanjang babak pertama, Barca lebih banyak berputar-putar dengan bola di area tengah, sementara kerja sama di area sayap belum terkoordinasi dengan baik. Justru efektivitas serangan Sevilla dengan sebuah tandukan bek tengah Alberto Botia di pengujung babak pertama yang meningkatkan intensitas pertandingan. Barca ketinggalan hingga peluit istirahat babak pertama ditiup wasit.

Momen perubahan bagi Barca baru dimulai pada babak kedua. Masuknya Cristian Tello menggantikan Sanchez menampilkan wajah baru Barca. Berkaki efektif di sebelah kanan, Tello meninggalkan pos Sanchez dan mengambil area Villa di sayap kiri. Namun berbeda dengan Villa yang lebih merapat ke tengah, Tello lebih banyak menyisir sepanjang garis lapangan untuk kemudian berbelok arah ke kotak penalti di saat telah memasuki sepertiga terakhir dari area permainan Sevilla. Villa bergeser ke tengah dan berdiri lebih mendekati gawang dibanding Messi. Sementara pos sayap kanan dibiarkan sedikit menggantung, dimana Alves berada pada posisi stand-by sebagai gelandang kanan, untuk menunggu momen merangsek ke depan. Maka Barca pun memulai babak kedua dengan formasi 3-4-3 dengan variasi 3-3-4.
Perubahan formasi Barca memiliki alasan teknis dan taktis. Menurut kabar setelah pertandingan, digantinya Sanchez lebih karena faktor cedera yang dideritanya. Terlepas dari faktor tersebut, dari sisi posisi dan potensi, memang lebih dapat diterima bila dibanding Villa, maka Sanchez-lah yang harus diganti untuk memompa gempuran Barca. Dengan tingkat produktivitas yang lebih baik, maka lebih tepat tipe penyelesai akhir seperti Villa disisakan di lapangan dibanding double-agent sayap dan ujung tombak pada diri Sanchez. Apalagi di sepanjang babak pertama, serangan Barca terlihat kurang menggigit dari sektor kiri. Dukungan minimal dari Montoya membuat Barca tidak mampu membuka celah sektor pertahanan kanan Sevilla yang dikawal Jorge Andujar Moreno atau biasa dipanggil Coke. Villa sendiri digeser ke tengah dan bukan ke sayap kanan (posisi yang ditinggalkan Sanchez) berdasarkan rendahnya frekuensi serangan yang dibangun oleh Sevilla sepanjang babak pertama. Walaupun dalam keadaan unggul, sebenarnya Sevilla tidak banyak mengancam Barca. Karena itulah Roura berani mengurangi jatah pemain bertahan dengan mendorong Alves naik mendekati posisi sayap kanan. Untuk mengurangi ketidakharmonisan peran Villa dan Messi, maka Messi sedikit ditarik mundur untuk lebih sering mengolah bola dari area tengah permainan. Messi baru naik mendekati posisi Villa pada saat umpan dari sektor sayap telah siap untuk dikirim oleh Alves dan Tello.

Kejutan formasi oleh Roura ini menuai hasil. Sebuah umpan silang dari Alves disambut dengan sundulan oleh Villa. Sementara pada gol kedua, umpan Tello sangat tepat untuk diumpankan kepada Messi yang lari di belakang Villa di area kotak penalti Sevilla. Ini menunjukkan penugasan Messi di belakang Villa dilakoni dengan cermat untuk mengaturtiming menusuk kotak penalti lawan.

Kebobolan dua gol dalam lima belas menit pertama menyentak rasa nyaman yang sempat menghinggapi kubu Sevilla. Sevilla pun terpaksa menurunkan beberapa pemain utama yang awalnya diniatkan untuk diistirahatkan, diantaranya Negredo dan Kondogbia. Efektivitas kedua pergantian ini paling terlihat pada diri Kondogbia. Ia mampu secara perlahan mengurangi bantuan serangan yang dilancarkan oleh Alves dari sisi kiri pertahanan Sevilla, bahkan kombinasinya bersama del Moral Manu memaksa Alves untuk bertahan lebih sering di area pertahanan Barca.

Barca tampaknya mulai letih bertahan dengan tiga bek dalam formasi 3-4-3. Maka untuk kembali memperkuat lini pertahanan, Roura menarik mundur Alves ke posisi awalnya, lalu memasukkan Busquets menggantikan Villa. Untuk menghindari beban pos berlebih sebagai gelandang bertahan bersama Song, Busquets dimainkan lebih ke depan bersama Xavi. Ini bisa dimengerti sebagai pilihan taktis oleh Roura, karena semakin mendekati area permainan lawan, Busquets yang merupakan jebolan La Masia lebih berpengalaman mengaplikasikan tiki-taka dibanding Song. Sementara dari sisi horizontal pemetaan lapangan, posisi Busquets lebih diarahkan ke sektor kanan Barca dikarenakan masuknya Kondogbia di pihak Sevilla telah menambah konsolidasi ancaman mereka terhadap sisi pertahanan kanan yang dijaga Alves. Di sektor depan, dengan digantinya Villa, maka Messi naik lebih ke depan, sementara serangan dari sayap kanan yang tadinya banyak diharapkan dari Alves, kini diambil alih oleh Thiago. Tipe Thiago sendiri yang jelas berbeda dari Alves menyebabkan alur serangan Barca dari sektor ini tidak lagi mengandalkan umpan-umpan silang.

Hingga akhir pertandingan, tidak ada lagi gol tercipta. Rombak formasi oleh Barca di sepanjang laga, terutama di babak kedua, menuai efektivitasnya. Dalam bayang-bayang menjemput El-Clasico menjamu rival abadi Real Madrid, Barca berhasil menundukkan Sevilla yang dibayangi-bayangi tim ibukota lainnya, Atletico Madrid.
Visca Barca!
Kata kunci: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar