Visca Barca,

Selamat datang di web Barca Blaugrana bagi pecinta sepakbola khususnya para penggemar Barcelona. Maksud & tujuan website ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan sesama pendukung Barcelona dalam berinteraksi, berbagi info & berdiskusi mengenai berbagai hal menyangkut klub kebanggaan kita bersama. saran dan kritikan akan kami terima untuk kebaikan website ini. Sekian dan terima kasih.

FIDELITAT BLAUGRANA SENSE LIMITS, SOMOS LOS MEJORES, VISCA BARCA.

Selasa, 29 Januari 2013

Empat Gol Messi Pulihkan Tren Positif Barca


Gol Pertama Messi
Jornada 21 La Liga sepanjang akhir pekan kemarin secara umum tidak memberikan perubahan posisi di papan atas klasemen sementara. Namun bagi si pemuncak, FC Barcelona, sebuah kemenangan yang diraihnya pada pekan tersebut memberi lebih banyak arti dibanding kemenangan-kemenangan lainnya di musim ini.
Boleh dikatakan bahwa misi wajib menang pada laga kontra Osasuna kemarin sebenarnya berawal dari tren Barca di tahun 2013 ini. Memulai kemenangan besar 4-0 saat partai derbymelawan Espanyol sebagai laga perdana awal tahun, kemenangan Barca semakin tipis di pekan selanjutnya dan lalu malah kalah 3-2 saat dijamu Real Sociedad. Mengiringi perjalanan di liga tersebut, tren Barca di turnamen Copa del Rey yang digelar di pertengahan minggu pun sempat mengkhawatirkan. Ditahan seri 2-2 oleh Malaga di putaran pertama babak perempat final, Barca lagi-lagi masih tertahan dengan skor yang sama hingga jeda babak pertama di laga putaran kedua. Untunglah Barca akhirnya menang dan lolos ke putaran berikutnya. Namun, ada yang menambah suasana genting untuk pekan kemarin, dimana Osasuna sendiri beberapa pekan sebelumnya berhasil menahan seri rival abadi, Real Madrid, tim yang akan dihadapi Barca di pertengahan minggu ini. Maka beralasanlah bila asisten pelatih Barca, Jordi Roura, menyebut pertandingan melawan Osasuna adalah laga yang mesti dimenangkan oleh Barca. Efek psikologis dan suasana ruang ganti, mungkin inilah kata kunci yang hendak disampaikan Roura terkait satu laga terakhir menjelang El-Clasico tengah pekan ini. Sebagai catatan, Roura sendiri masih bertugas di tepi lapangan menggantikan peran pelatih utama Tito Villanova yang masih harus menjalani masa pemulihan pasca operasi.
Turun dengan formasi standar 4-3-3, Roura meracik starting-eleven Barca dengan melakukan rotasi di beberapa posisi. Sektor yang paling terlihat perubahannya dengan rotasi ini adalah di sektor kiri, dari belakang hingga ke depan. Adriano mengisi pos Jordi Alba sebagai bek kiri, sementara David Villa bermain sebagai sayap kiri. Kedua pemain ini bermain penuh hingga akhir pertandingan, seolah-olah memberi isyarat bahwa Alba dan Andres Iniesta (yang cukup sering bermain sebagai sayap kiri juga), akan dimainkan penuh saat melawan El Real nanti. Seperti hendak memperkuat kesan rotasi ini, Roura memainkan Thiago Alcantara secara penuh selama pertandingan.
Di pihak lawan, Osasuna tampil dengan pola yang biasa mereka pakai, yakni 4-2-3-1. Tumpuan serangan dipusatkan pada ujung tombak senior, Joseba Llorente, yang baru direkrut pada awal musim dari Real Sociedad. Di belakang, tembok pertahanan digalang oleh kapten Manuel Flano yang sudah bermain bagi Osasuna sejak musim 2004/2005.
Tampil menyerang sejak kick-off, ancaman pertama Barca terhadap gawang Osasuna yang dikawal Andres Fernandez datang dari Thiago saaat pertandingan baru menginjak menit keempat. Tidak perlu menunggu lama, hanya berselang tujuh menit, sebuah umpan terobosan oleh Xavi diselesaikan dengan baik oleh Messi. Skor pun berubah, Barca unggul 1-0.
Tensi pertandingan kemudian meningkat saat serangan Osasuna berbuah gol di menit ke-23. Sebuah bola liar yang jatuh ke kaki Raoul Loe sedikit di luar kotak penalti Barca langsung dihajarnya dengan sepakan kaki kiri hingga menusuk sisi sebelah kiri bawah gawang Victor Valdes. Mungkin karena terhalang situasi kotak penalti yang cukup ramai, pergerakan Valdes sendiri terlihat kalah sigap dalam mencoba menggapai bola.
Dalam keadaan sama kuat, pada menit ke-27, bek tengah Osasuna, Alejandro Arribas, dinyatakan bersalah menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti Osasuna. Setelah sebelumnya dia juga memperoleh kartu kuning pada menit ke-17, maka handball ini berakhir dengan kartu kuning kedua. Barca mendapat hadiah penalti yang dieksekusi oleh Messi. Messi dua gol, Barca kembali unggul 2-1.
Pertandingan dilanjutkan tanpa ada pergantian pemain dilakukan oleh Osasuna menyikapi jumlah pemainnya yang berkurang. Keunggulan jumlah pemain benar-benar dimanfaatkan Barca untuk meningkatkan intensitas serangannya, terutama dari sisi sayap. Sebuah sundulan Messi memanfaatkan umpan silang Dani Alves dari sisi kanan serangan Barca hanya membentur tiang gawang. Namun, di kesempatan berikut pada menit ke-40, sekali lagi umpan dari Alves dikirim ke tengah kotak penalti Osasuna dan disapu oleh Pedro Rodriguez menghasilkan gol ketiga bagi Barca. Barca unggul 3-1 yang bertahan hingga peluit akhir babak pertama berbunyi.
Memasuki babak kedua, hanya kubu Osasuna yang melakukan pergantian pemain. Dua pemain yang beroperasi di sektor sayap masing-masing diganti. Cuevas di sayap kiri diganti oleh Shojaei, sementara Punal masuk menggantikan Cejudo yang berposisi sebagai sayap kanan.
Di menit ke-56, Barca berhasil memperbesar keunggulannya. Sebuah umpan rendah Villa dari sektor kanan pertahanan Osasuna lebih cepat disongsong oleh Messi dibanding kiper Fernandez. Messi pun dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang sudah dalam keadaan kosong. Messi tiga gol, Barca unggul 4-1.
Pertunjukan lewat sektor kiri serangan Barca belum selesai di sini. Sebuah kerjasama satu dua antara Villa disambut oleh Adriano Correia yang sudah merangsek ke dalam kotak penalti Osasuna. Adriano pula yang selanjutnya mengumpan ke Messi yang sudah siap menyonteknya di depan gawang Fernandez. Messi empat gol, Barca 5-1.
Nyaman dengan selisih empat gol, Roura memulai pergantian pemainnya. Tak tanggung-tanggung, tanpa menunggu hingga menjelang injury-time, tiga pemain Barca diganti dalam lima belas menit berikutnya. Di menit ke-60, Alexis Sanchez masuk menggantikan Pedro, lalu Cesc Fabregas menggantikan Xavi Hernandez pada menit ke-65, dan Alexandre Song menggantikan Sergio Busquets pada menit ke-73.
Sampai akhir pertandingan, Barca tetap mendominasi pertandingan, namun sayangnya tidak ada gol tambahan lagi tercipta. Pun demikian dengan Osasuna, dengan lebih banyak bertahan akibat kekurangan jumlah pemain dan kualitas individu yang tak setara dengan tim tuan rumah membuat mereka tidak mampu mengembangkan permainan apalagi menambah koleksi gol ke gawang Valdes.
Dengan kemenangan ini, Barca memantapkan posisinya di puncak klasemen sementara La Liga. Dengan 19 kemenangan, 1 seri dan 1 kekalahan dari 21 partai, Barca masih terlalu kuat untuk didekati oleh peringkat kedua, Atletico Madrid dengan koleksi 47 angka. Sementara bagi Osasuna, menduduki peringkat 18 dengan 18 poin berarti masih berjuang keras menjauhkan diri dari zona degradasi.
Satu makna penting dapat diraih Barca dengan kemenangan ini. Pemulihan kepercayaan diri pemain yang sempat menurun di partai-partai sebelumnya telah diperoleh kembali. Kemenangan ini pun serta merta menciptakan suasana ruang ganti yang lebih kondusif menjelang El-Clasico.
Sementara bagi Messi sendiri, laga tersebut mengantarkannya pada sebuah rekor baru. Dengan gol kedua yang dicetaknya lewat titik penalti, ia telah masuk ke kelompok pemain yang sudah mencetak 200 gol sepanjang berkiprah di La Liga. Total dengan empat gol yang diborongnya ke gawang Osasuna, berarti sudah 202 gol yang dibukukannya. Masih ada tujuh pemain yang berada di atas raihan Messi, namun dengan mencapainya pada umur paling muda diantara seluruh nama di kelompok ini, rasanya tidak sulit baginya untuk merangkak naik hingga tahun-tahun mendatang.
Visca Barca!
Kata kunci: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar